Senin, 17 Maret 2014

"Terbaru"

Kemasan Kue Adee Kak Nah 
       
         Kue adee Kak Nah telah mencoba melakukan perubahan pada kemasan luar dan tentengan luar isi 3 dan isi 5 ukuran kecil, serta isi 3 kotak besar.

      Perbedaan kemasan baru dengan yang lama hanya terlihat di lambang latar Pintoe Aceh dengan warna yang sama dan desain yang sama, sementara kemasan yang lama dan masih di pakai itu berlatar bunga di sudut atas dan bawah.

        Dan kemasan lama itu tetap masih dicetak dan dipasarkan di Pidie Jaya dan pemasaran Adee Kak Nah Cabang Lambaro Aceh Besar.

      Khusus kemasan baru berlatar pintoe Aceh  itu hanya di keluarkan dan sudah normal di pasarkan di gerai Kue Kak Nah Cabang Subulussalam. sejak dua tahun lalu sampai sekarang.

      Hal ini dinilai perlu dipublikasi agar konsumen kue adee kak nah tidak pangling dan terkecoh dengan desain grafis yang nyaris serupa banyak beredar di gerai-gerai adee merek kak-kak yang lain.

Kue Adee ( bika ) Meureudu - Aceh - Indonesia


Kini kue adee Kak Nah tidak hanya diproduksi di Meureudu Kabupaten Pidie Jaya ataupun di Cabang Lambaroe Kabupaten Aceh Besar saja.

Tapi Kue Adee (Bika Aceh) tersebut juga telah diproduksi di Subulussalam.

Pengembangan ini dianggap perlu dilakukan agar memudahkan masyarakat selaku konsumen yang mengkonsumsinya.

Selain itu juga, disebabkan daya tahan kue tersebut sangat terbatas hanya berkisar 2 atau 3 hari sehingga bagi konsumen yang mau membawa jauh perjalanannya sering kecewa. Mudah-mudahan dengan adanya tiga lokasi pemasaran sekaligus cabang produksi dapat membantu konsumen.

Khusus pemasaran di Pantai Barat Selatan anda bisa lebih mudah anda dapatkan di galeri Kak Nah Cabang Subulussalam dan juga ada dipasarkan di rumah Makan Awak Awai Jalan Teuku Umar Kota Subulussalam, Aceh.

Kue adee Kak Nah merupakan kue khas Meureudu Pidie Jaya Aceh Indonesia. kue tersebut sudah eksis dimasyarakat sekitar tahun 80-an. namun pada saat itu masih di produksi secara kecil-kecilan hanya sebatas kue sarapan pagi memenuhi warung-warung kopi.


Namun, seiring berkembangnya zaman, kue tersebut menjadi ikon ngetren di kabupaten yang baru mekar itu. Setelah lahir kue adee merek Kak Nah, maka beiring waktu lahirlah merek kak-kak yang lain. Hingga saat ini sudah menjadi ole-ole khas daerah bagi masyarakat lokal maupun manca negara yang berkunjung ke wilayah itu. (KN)